master production schedule

Master Production Schedule: Pengertian dan Contoh

Master Production Schedule adalah panduan utama perusahaan manufaktur untuk menentukan apa, kapan, dan berapa banyak produk yang harus diproduksi selama waktu tertentu. Master production schedule adalah elemen kunci di manajemen produksi untuk menjembatani kesenjangan antara permintaan pelanggan dan kapasitas produksi.

Menggabungkan data dari forecast permintaan, pesanan pelanggan, dan kapasitas produksi, master production schedule (MPS) dapat membantu perusahaan membuat rencana jadwal produksi dengan lebih efektif. MPS jadi penting karena memungkinkan perusahaan mengoptimalkan sumber daya, mengurangi risiko kekurangan/kelebihan stok, dan memastikan produk tersedia tepat waktu untuk memenuhi permintaan pasar.

Di sejumlah perusahaan manufaktur, MPS diintegrasikan dengan software ERP manufaktur atau Material Requirement Planning (MRP) untuk memperkuat efisiensi dalam perencanaan produksi dan manajemen inventaris. Master production schedule juga bermanfaat dalam peningkatan kepuasan pelanggan karena perusahaan dapat memastikan produksi sesuai dengan permintaan.

Fungsi Utama Master Production Schedule (MPS)

Master Production Schedule (MPS) memiliki peran penting dalam perencanaan dan pengendalian produksi di berbagai industri. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari MPS yang membantu perusahaan menjaga stabilitas dan efisiensi operasional:

1. Menyinkronkan Produksi dengan Permintaan Pasar

Fungsi utama MPS adalah menjamin bahwa produksi berjalan sesuai dengan permintaan pasar. Dengan menganalisis forecast penjualan dan pesanan pelanggan, master production schedule memastikan bahwa barang diproduksi tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai untuk memenuhi permintaan.

Hal ini mengurangi risiko kekurangan stok yang bisa menyebabkan pelanggan tidak mendapatkan produk tepat waktu, sekaligus menghindari overproduksi yang dapat mengakibatkan penumpukan inventaris.

2. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya

Master production schedule membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, baik itu tenaga kerja, mesin, maupun bahan baku. Dengan merencanakan produksi secara detail, MPS memastikan setiap sumber daya digunakan secara efisien dan tidak ada waktu atau material yang terbuang. Ini memungkinkan perusahaan meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi.

3. Mengelola Inventaris dengan Lebih Baik

Salah satu peran penting MPS adalah membantu perusahaan menjaga keseimbangan inventaris. Dengan MPS, perusahaan dapat menghindari kelebihan stok (overstock) atau kekurangan barang (stockout), yang masing-masing bisa berdampak buruk pada arus kas atau kepuasan pelanggan.

Master production schedule memungkinkan perusahaan memiliki kontrol yang lebih baik terhadap inventaris, memastikan bahan baku yang diperlukan selalu tersedia dan produk siap dikirim tepat waktu.

4. Menjamin Kepuasan Pelanggan

Dengan mengikuti jadwal yang ditetapkan dalam MPS, perusahaan dapat memenuhi pesanan pelanggan tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Ini berdampak langsung pada peningkatan kepuasan pelanggan karena mereka menerima produk yang mereka butuhkan sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Kepuasan pelanggan yang lebih baik berpotensi memperkuat loyalitas dan meningkatkan penjualan.

5. Meningkatkan Akurasi Perencanaan Produksi

MPS membantu meningkatkan akurasi dalam perencanaan produksi dengan memberikan panduan yang jelas tentang produk mana yang perlu diprioritaskan. Ini memastikan bahwa produksi tidak hanya didasarkan pada perkiraan kasar, tetapi pada data yang lebih konkret dan terukur.

Dengan demikian, keputusan produksi dapat lebih tepat dan strategis, mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki proses pengambilan keputusan di lini produksi.

Langkah-langkah dalam Menyusun Master Production Schedule

Menyusun Master Production Schedule yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang permintaan pasar, kapasitas produksi, dan manajemen inventaris. Berikut adalah langkah-langkah penting dalam menyusun MPS yang dapat membantu perusahaan merencanakan produksi dengan lebih akurat dan efisien:

1. Memprediksi Permintaan Pasar

Langkah pertama dalam menyusun master production schedule adalah memproyeksikan permintaan produk berdasarkan data historis, tren pasar, dan pesanan pelanggan. Forecast ini sangat penting karena menjadi dasar utama untuk menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi dalam periode waktu tertentu. Dengan memadukan data internal dan eksternal, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan pasar secara lebih akurat.

2. Mengidentifikasi Produk yang Perlu Diproduksi

Setelah memproyeksikan permintaan, langkah selanjutnya adalah menentukan produk mana yang perlu diproduksi dan berapa jumlahnya. Pada tahap ini, penting untuk mengutamakan produk-produk yang memiliki prioritas lebih tinggi berdasarkan permintaan pelanggan dan jadwal pengiriman.

Produk-produk dengan waktu produksi yang lebih lama atau permintaan tinggi biasanya diutamakan untuk memastikan bahwa target produksi dan pengiriman dapat tercapai.

3. Menghitung Kapasitas Produksi

Untuk menyusun master production schedule yang realistis, perusahaan harus memahami kapasitas produksi yang tersedia, termasuk jumlah tenaga kerja, mesin, dan bahan baku. Kapasitas ini harus dibandingkan dengan permintaan yang diproyeksikan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi.

Jika terdapat keterbatasan, perusahaan harus menyesuaikan jadwal atau mencari cara untuk meningkatkan efisiensi produksi.

4. Menentukan Prioritas dan Jadwal Produksi

Setelah kapasitas dan permintaan dianalisis, perusahaan dapat menetapkan prioritas produk mana yang harus diproduksi terlebih dahulu dan kapan waktu produksinya. MPS ini harus diatur sedemikian rupa agar memenuhi target pengiriman dengan meminimalkan lead time dan idle time di lini produksi.

Pada tahap ini, penting juga untuk mempertimbangkan waktu setup mesin dan pergeseran tenaga kerja agar proses produksi berjalan lancar.

5. Menyesuaikan dan Menyempurnakan MPS Berdasarkan Feedback

Master production schedule bukanlah rencana yang kaku, tetapi bersifat dinamis dan harus diperbarui secara berkala. Setelah MPS disusun, perusahaan perlu memantau pelaksanaan produksi dan memastikan jadwal yang ditetapkan sesuai dengan situasi di lapangan.

Jika terjadi perubahan pada permintaan pelanggan atau kapasitas produksi, MPS harus disesuaikan untuk memastikan perusahaan tetap efisien dan responsif terhadap perubahan pasar.

6. Review dan Evaluasi Kinerja MPS

Setelah MPS diimplementasikan, perusahaan harus secara rutin meninjau kinerjanya. Hal ini termasuk mengevaluasi apakah MPS membantu dalam mencapai target produksi, memenuhi pesanan pelanggan, dan mengelola inventaris secara efisien. Evaluasi ini dapat memberikan wawasan tentang area yang memerlukan perbaikan atau penyesuaian untuk siklus produksi berikutnya.

master production schedule (MPS)

5 Tips Implementasi Master Production Schedule

Mengimplementasikan Master Production Schedule secara efektif membutuhkan strategi yang tepat agar dapat memberikan hasil maksimal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu perusahaan dalam menjalankan MPS dengan sukses:

1. Gunakan Data yang Akurat dan Terbaru

Salah satu kunci keberhasilan master production schedule adalah menggunakan data yang akurat dan up-to-date. Data yang harus diperhatikan meliputi proyeksi permintaan, pesanan pelanggan, kapasitas produksi, dan tingkat inventaris.

Kesalahan atau data yang sudah usang dapat mengakibatkan jadwal produksi yang tidak sesuai dengan realitas pasar atau kapasitas perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbarui data secara berkala.

2. Libatkan Semua Departemen Terkait

Untuk mengimplementasikan MPS dengan lancar, penting melibatkan berbagai departemen seperti penjualan, produksi, manajemen inventaris, dan logistik. Koordinasi antar tim membantu memastikan bahwa jadwal yang ditetapkan realistis dan bisa diterapkan di semua lini operasional. Komunikasi yang baik juga membantu mencegah hambatan di tengah proses produksi.

3. Manfaatkan Teknologi ERP atau Sistem MRP

Menggunakan software ERP (Enterprise Resource Planning) atau MRP (Material Requirements Planning) dapat mempercepat proses implementasi MPS. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai departemen, sehingga memudahkan pembuatan jadwal yang lebih akurat dan efisien. Sistem ERP juga memungkinkan pemantauan kinerja MPS secara real-time dan memberikan kemudahan dalam melakukan penyesuaian bila diperlukan.

4. Lakukan Simulasi Produksi Sebelum Implementasi

Sebelum sepenuhnya menjalankan master production schedule, lakukan simulasi produksi untuk memastikan bahwa jadwal yang disusun dapat diaplikasikan dengan baik. Simulasi ini membantu mengidentifikasi potensi masalah, seperti kekurangan bahan baku atau keterbatasan kapasitas mesin, yang bisa mengganggu produksi.

Dengan simulasi, perusahaan bisa melakukan penyesuaian lebih awal tanpa harus mengalami kerugian akibat kesalahan perencanaan.

5. Tinjau dan Sesuaikan Secara Berkala

Karena pasar dan permintaan selalu berubah, penting untuk meninjau dan menyesuaikan master production schedule secara berkala. Jadwal yang statis tidak akan efektif dalam jangka panjang karena bisa kehilangan relevansi dengan kondisi aktual. Oleh karena itu, selalu lakukan evaluasi dan update jadwal produksi agar tetap responsif terhadap perubahan permintaan dan kapasitas produksi.

6. Fokus pada Manajemen Inventaris

Inventaris yang terkelola dengan baik adalah kunci keberhasilan master production schedule. Pastikan bahwa bahan baku yang dibutuhkan selalu tersedia dalam jumlah yang cukup namun tidak berlebihan. Overstock atau understock dapat mengganggu kelancaran produksi dan mempengaruhi MPS secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sistem produksi yang baik harus memperhitungkan manajemen inventaris dengan cermat untuk menjaga keseimbangan stok.

Kesimpulan

Master Production Schedule merupakan komponen krusial dalam perencanaan produksi yang dapat membantu perusahaan manufaktur mengoptimalkan proses produksi dan memenuhi permintaan pasar secara lebih efektif. Melalui analisis dan langkah-langkah yang tepat, MPS dapat memberikan banyak manfaat, termasuk pengelolaan inventaris yang lebih baik, peningkatan efisiensi sumber daya, serta kemampuan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.

Pentingnya integrasi MPS dengan software ERP tidak bisa diabaikan, karena sistem ERP memberikan visibilitas menyeluruh terhadap rantai pasokan, kapasitas produksi, dan kebutuhan inventaris. Dengan integrasi ini, perusahaan dapat memantau dan menyesuaikan MPS secara real-time, memungkinkan perencanaan yang lebih efisien dan menghindari kesalahan produksi.

Salah satu software ERP terbaik yang bisa diintegrasikan dengan MPS adalah SAP Business One, yang dirancang untuk membantu perusahaan kecil hingga menengah dalam mengelola operasi produksi, keuangan, dan inventaris secara terpadu.

Dengan SAP B1, perusahaan dapat merencanakan produksi dengan lebih presisi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk mendapatkan pengalaman langsung, Anda bisa mencoba demo gratis SAP Business One dan melihat bagaimana software ini dapat membantu bisnis Anda mengelola produksi dan operasional dengan lebih efektif.

ERP solution provider

Pertanyaan Umum Seputar Master Production Schedule

Implementasi Master Production Schedule (MPS) memberikan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan, khususnya dalam industri manufaktur. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan MPS yang diintegrasikan dengan sistem ERP:

  • Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: MPS membantu perusahaan dalam mengelola sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan kapasitas produksi secara lebih efisien. Dengan perencanaan yang baik, perusahaan dapat menghindari idle time serta memaksimalkan produktivitas, sehingga mengurangi pemborosan sumber daya.
  • Pengelolaan Inventaris yang Lebih Efektif: MPS memungkinkan perusahaan memprediksi kebutuhan inventaris secara lebih akurat. Hal ini mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok yang bisa berdampak pada biaya penyimpanan dan gangguan produksi. Dengan menggunakan data yang akurat, MPS memastikan bahwa hanya inventaris yang diperlukan yang diproduksi, sehingga meminimalkan biaya operasional.
  • Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Dengan MPS, perusahaan dapat memastikan pengiriman produk tepat waktu sesuai dengan permintaan pelanggan. Perencanaan yang baik memungkinkan perusahaan memenuhi pesanan pelanggan dengan lebih akurat, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
  • Fleksibilitas dalam Merespons Perubahan Pasar: Salah satu keunggulan MPS adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar. Dengan data yang terus diperbarui, MPS memungkinkan perusahaan menyesuaikan jadwal produksi secara cepat dan efektif, memastikan bahwa perusahaan tetap responsif terhadap fluktuasi pasar.
  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat dan Tepat: Integrasi MPS dengan sistem ERP, seperti SAP Business One, memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh proses produksi. Data real-time yang tersedia melalui ERP memungkinkan manajer produksi untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan didasarkan pada informasi yang akurat, sehingga membantu perusahaan tetap kompetitif di pasar.

Master Production Schedule (MPS) dan manajemen inventaris memiliki hubungan yang sangat erat dalam mengoptimalkan proses produksi dan operasional sebuah perusahaan. Keduanya saling mendukung untuk memastikan bahwa kebutuhan produksi terpenuhi tanpa adanya pemborosan atau kekurangan bahan baku yang dapat menghambat jalannya produksi.

Berikut adalah bagaimana MPS berhubungan dengan manajemen inventaris:

  • Pengendalian Stok yang Lebih Akurat: MPS membantu perusahaan memprediksi kebutuhan bahan baku dan inventaris berdasarkan permintaan pasar dan proyeksi produksi. Dengan data ini, manajemen inventaris dapat mengatur jumlah stok yang diperlukan untuk setiap periode produksi, sehingga menghindari overstock (kelebihan stok) dan understock (kekurangan stok). Contoh: Jika MPS menunjukkan peningkatan produksi untuk bulan tertentu, manajemen inventaris akan menyesuaikan pesanan bahan baku agar tersedia tepat waktu tanpa terlalu banyak menyimpan bahan yang bisa menjadi obsolescent.
  • Sinkronisasi Produksi dan Inventaris: MPS memastikan bahwa jadwal produksi selaras dengan ketersediaan inventaris. Dengan merencanakan produksi berdasarkan kapasitas inventaris yang ada, perusahaan dapat meminimalkan risiko gangguan produksi akibat kekurangan bahan baku atau komponen. Ini juga membantu dalam merencanakan pembelian bahan baku, sehingga pembelian dilakukan tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai.
  • Pengurangan Biaya Penyimpanan: Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen inventaris adalah menghindari biaya penyimpanan yang tinggi akibat kelebihan stok. Dengan MPS, perusahaan dapat mengatur produksi agar sesuai dengan permintaan aktual dan proyeksi penjualan, sehingga hanya bahan baku yang diperlukan yang disimpan di gudang. Ini membantu mengurangi biaya penyimpanan serta risiko kerusakan atau penurunan kualitas bahan yang tersimpan terlalu lama.
  • Peningkatan Kecepatan Replenishment: Melalui MPS, perusahaan dapat memantau tingkat inventaris secara real-time dan mengantisipasi kebutuhan replenishment (pengisian ulang stok). Ini memungkinkan manajemen inventaris untuk memesan bahan baku dengan lebih cepat dan tepat waktu, menghindari kekurangan stok yang dapat menghambat proses produksi.
  • Integrasi MPS dengan Sistem ERP untuk Otomasi Inventaris: Ketika MPS diintegrasikan dengan sistem ERP seperti SAP Business One, perusahaan dapat mengotomatisasi manajemen inventaris berdasarkan jadwal produksi yang telah direncanakan. Sistem ERP ini memungkinkan pemantauan inventaris secara otomatis, pembaruan stok secara real-time, dan pemesanan bahan baku yang sesuai dengan jadwal produksi. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh rantai pasok berjalan lancar tanpa gangguan.
https://8thinktank.com
Kami mulai dari beberapa orang yang memiliki semangat dalam membangun perangkat lunak, kemudian kami berkembang menjadi tim yang berfokus pada implementasi perangkat lunak di perusahaan konsultan TI, di mana kami berfokus membantu pelanggan kami mengimplementasikan solusi perangkat lunak terbaik di pasar untuk membantu bisnis mereka mencapai tujuan mereka.