
Perbedaan COGM dan COGS: Pentingnya COGM untuk Efisiensi Produksi
Efisiensi produksi menjadi kunci utama untuk menjaga daya saing dan profitabilitas di bisnis manufaktur. Salah satu indikator penting yang membantu perusahaan mengukur efisiensi ini adalah Cost of Goods Manufactured (COGM). COGM adalah metrik yang memberikan gambaran tentang total biaya produksi yang dihabiskan untuk menghasilkan produk jadi selama periode tertentu.
Namun, banyak pelaku bisnis yang sering menyamakan Cost of Goods Manufactured dengan Cost of Goods Sold (COGS). Padahal, meski keduanya memiliki keterkaitan, fungsi dan perannya dalam analisis keuangan perusahaan sangat berbeda. Memahami perbedaan antara COGM dan COGS sangat penting agar perusahaan dapat mengelola sumber daya dengan lebih efektif dan mengambil keputusan strategis yang tepat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu Cost of Goods Manufactured, perbedaannya dengan COGS, serta bagaimana COGM dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan bisnis Anda.
Daftar Isi
Perbedaan COGM dan COGS
Meskipun Cost of Goods Manufactured (COGM) dan Cost of Goods Sold (COGS) sering digunakan dalam analisis keuangan bisnis manufaktur, keduanya memiliki peran yang berbeda dalam menggambarkan biaya produksi dan penjualan.
1. Definisi COGM dan COGS
- COGM: Merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang selama periode tertentu, mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Cost of Goods Manufactured memberikan gambaran lengkap tentang biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk jadi sebelum dijual.
- COGS: Merupakan biaya dari barang yang telah terjual dalam periode tertentu. COGS mencakup biaya barang jadi yang dihitung dari persediaan awal, ditambah produksi baru, dan dikurangi persediaan akhir.
2. Fokus Penghitungan
- COGM lebih fokus pada proses produksi, yaitu bagaimana biaya dikeluarkan hingga barang menjadi produk jadi.
- COGS berfokus pada barang yang terjual, yang secara langsung memengaruhi laporan laba rugi perusahaan.
3. Posisi dalam Laporan Keuangan
- COGM biasanya digunakan dalam laporan produksi atau laporan biaya pabrik, yang membantu manajemen mengevaluasi efisiensi proses produksi.
- COGS muncul dalam laporan laba rugi (income statement), yang memengaruhi perhitungan laba kotor (gross profit).
4. Hubungan antara COGM dan COGS
COGM dan COGS saling berkaitan. Setelah produk selesai diproduksi (COGM), barang jadi akan masuk ke persediaan. Ketika barang tersebut dijual, biayanya akan dihitung sebagai COGS. Dengan demikian, Cost of Goods Manufactured merupakan bagian penting dari penghitungan COGS.
5. Contoh Sederhana
Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur dengan data berikut:
- Bahan baku awal: Rp50 juta
- Pembelian bahan baku baru: Rp100 juta
- Bahan baku akhir: Rp30 juta
- Biaya tenaga kerja langsung: Rp70 juta
- Overhead pabrik: Rp50 juta
- Persediaan barang jadi awal: Rp40 juta
- Persediaan barang jadi akhir: Rp60 juta
Penghitungan COGM:
Bahan baku yang digunakan: Rp50 juta + Rp100 juta – Rp30 juta = Rp120 juta
COGM: Rp120 juta (bahan baku) + Rp70 juta (tenaga kerja langsung) + Rp50 juta (overhead) = Rp240 juta
Penghitungan COGS:
COGS: Rp40 juta (persediaan awal) + Rp240 juta (COGM) – Rp60 juta (persediaan akhir) = Rp220 juta
Elemen Perhitungan COGM
Perhitungan Cost of Goods Manufactured (COGM) terdiri dari beberapa elemen utama yang mencerminkan biaya-biaya yang terkait langsung dengan proses produksi. Memahami elemen-elemen ini sangat penting untuk mendapatkan gambaran akurat tentang total biaya produksi. Berikut adalah elemen-elemen yang perlu diperhitungkan:
- Bahan Baku Langsung
Ini adalah biaya bahan mentah yang digunakan secara langsung dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. Perhitungannya melibatkan bahan baku awal, bahan baku yang dibeli selama periode tertentu, dan bahan baku akhir.- Rumus:
Bahan Baku yang Digunakan = Bahan Baku Awal + Pembelian Bahan Baku – Bahan Baku Akhir
- Rumus:
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi, seperti operator mesin atau pekerja lini produksi. Biaya ini mencakup gaji, tunjangan, dan lembur yang terkait langsung dengan kegiatan produksi. - Overhead Pabrik
Overhead pabrik mencakup semua biaya tidak langsung yang diperlukan untuk mendukung produksi. Elemen ini meliputi:- Biaya listrik dan utilitas lainnya.
- Penyusutan mesin dan peralatan.
- Biaya pemeliharaan fasilitas produksi.
- Biaya keamanan dan administrasi di pabrik.
- Persediaan Barang dalam Proses (Work-in-Progress/WIP)
Barang dalam proses adalah produk yang belum sepenuhnya selesai diproduksi. Dalam perhitungan COGM, Anda perlu menghitung nilai awal dan akhir dari WIP untuk mengetahui biaya tambahan yang dikeluarkan selama periode tertentu.- Rumus:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrik
COGM = Total Biaya Produksi + Persediaan WIP Awal – Persediaan WIP Akhir
- Rumus:
- Contoh Sederhana:
Bayangkan sebuah perusahaan memiliki data berikut:- Bahan baku awal: Rp50 juta
- Pembelian bahan baku: Rp100 juta
- Bahan baku akhir: Rp30 juta
- Biaya tenaga kerja langsung: Rp70 juta
- Overhead pabrik: Rp50 juta
- Persediaan WIP awal: Rp20 juta
- Persediaan WIP akhir: Rp10 juta
- Langkah Perhitungan:
Bahan Baku yang Digunakan: Rp50 juta + Rp100 juta – Rp30 juta = Rp120 juta
Total Biaya Produksi: Rp120 juta + Rp70 juta + Rp50 juta = Rp240 juta
COGM: Rp240 juta + Rp20 juta – Rp10 juta = Rp250 juta
Manfaat Menghitung COGM
Menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM) bukan hanya sekadar aktivitas akuntansi, tetapi juga langkah strategis yang memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan manufaktur. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan COGM:
- Memahami Efisiensi Produksi
Dengan menghitung COGM, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah biaya produksi sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika ada biaya yang tidak efisien, seperti pemborosan bahan baku atau penggunaan tenaga kerja yang berlebihan, perusahaan dapat segera mengambil tindakan korektif. - Membantu Penetapan Harga yang Kompetitif
COGM menyediakan data akurat tentang total biaya produksi per unit barang. Informasi ini penting untuk menentukan harga jual yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga tetap menguntungkan bagi perusahaan. - Menunjang Keputusan Strategis
Data dari COGM dapat digunakan oleh manajemen untuk membuat keputusan strategis, seperti memperbaiki proses produksi, berinvestasi pada teknologi baru, atau mengurangi biaya overhead pabrik. Ini membantu perusahaan tetap kompetitif dalam industri yang dinamis. - Mendukung Laporan Keuangan
COGM adalah komponen penting dalam perhitungan Cost of Goods Sold (COGS), yang berpengaruh langsung terhadap laporan laba rugi (income statement). Dengan menghitung COGM, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang lebih akurat dan terpercaya. - Mengukur Kinerja Operasional
Melalui perhitungan COGM, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja operasional selama periode tertentu. Apakah biaya produksi meningkat atau menurun? Apakah target efisiensi tercapai? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditemukan melalui analisis data COGM. - Mengurangi Risiko Pemborosan
Dengan memantau elemen-elemen biaya yang terlibat dalam COGM, perusahaan dapat mengidentifikasi sumber pemborosan, seperti kelebihan persediaan bahan baku atau tenaga kerja yang tidak produktif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya yang tidak perlu. - Meningkatkan Profitabilitas
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang struktur biaya produksi, perusahaan dapat mengoptimalkan proses manufaktur dan mengurangi biaya yang tidak memberikan nilai tambah. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan profitabilitas.
Langkah-Langkah Menghitung COGM
Menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM) memerlukan langkah-langkah yang sistematis untuk memastikan akurasi. Berikut adalah panduan langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Hitung Total Biaya Bahan Baku yang Digunakan
Langkah pertama adalah menghitung biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi selama periode tertentu.- Rumus:
Bahan Baku yang Digunakan = Bahan Baku Awal + Pembelian Bahan Baku – Bahan Baku Akhir - Contoh:
Jika bahan baku awal adalah Rp50 juta, pembelian bahan baku selama periode adalah Rp100 juta, dan bahan baku akhir adalah Rp30 juta, maka:
Rp50 juta + Rp100 juta – Rp30 juta = Rp120 juta.
- Rumus:
- Tambahkan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selanjutnya, tambahkan total biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja langsung yang terlibat dalam produksi. Biaya ini mencakup gaji, tunjangan, dan lembur bagi pekerja yang menangani proses produksi secara langsung. - Tambahkan Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik meliputi biaya tidak langsung yang terkait dengan produksi, seperti:- Biaya utilitas (listrik, air, gas).
- Penyusutan mesin dan peralatan.
- Biaya perawatan fasilitas pabrik.
- Biaya administrasi pabrik.
Pastikan semua komponen overhead dihitung secara menyeluruh.
- Hitung Total Biaya Produksi
Setelah memperoleh biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead, jumlahkan semuanya untuk mendapatkan total biaya produksi.- Rumus:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrik
- Rumus:
- Perhitungkan Perubahan Persediaan Barang dalam Proses (WIP)
Untuk menghitung COGM, tambahkan nilai awal persediaan barang dalam proses (Work-in-Progress/WIP) dan kurangi nilai akhir WIP.- Rumus:
COGM = Total Biaya Produksi + Persediaan WIP Awal – Persediaan WIP Akhir
- Rumus:
- Tentukan COGM Akhir
Setelah semua elemen dihitung, Anda akan mendapatkan nilai akhir dari Cost of Goods Manufactured yang mencerminkan total biaya produksi barang jadi selama periode tertentu.
Strategi Menggunakan Data COGM
Setelah menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM), data ini dapat dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dengan menggunakan data COGM:
- Menentukan Harga Jual yang Kompetitif
COGM memberikan gambaran akurat tentang total biaya produksi per unit barang. Data ini membantu perusahaan menetapkan harga jual yang kompetitif sekaligus menguntungkan.- Strategi: Gunakan margin keuntungan yang sesuai dengan standar industri dan pastikan harga tidak terlalu tinggi sehingga mengurangi daya saing.
- Mengidentifikasi Pemborosan dalam Proses Produksi
Data COGM membantu manajemen mengidentifikasi area yang memiliki biaya tinggi dan berpotensi pemborosan, seperti:- Kelebihan pembelian bahan baku.
- Biaya tenaga kerja yang berlebihan.
- Ketidakefisienan penggunaan mesin atau peralatan.
- Strategi: Terapkan metode lean manufacturing atau otomatisasi untuk mengurangi pemborosan.
- Membantu Perencanaan Anggaran
Dengan memahami pola biaya produksi melalui data COGM, perusahaan dapat merencanakan anggaran secara lebih realistis untuk periode berikutnya.- Strategi: Gunakan data historis dari COGM untuk memproyeksikan biaya produksi masa depan dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
- Menilai Kinerja Operasional Secara Berkelanjutan
COGM dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai apakah biaya produksi dari waktu ke waktu mengalami peningkatan atau penurunan.- Strategi: Bandingkan COGM antar periode untuk mengidentifikasi tren biaya dan lakukan analisis terhadap faktor penyebabnya.
- Menunjang Keputusan Investasi di Pabrik
Data COGM memberikan wawasan tentang efisiensi operasional. Jika biaya overhead terlalu tinggi atau tenaga kerja tidak produktif, mungkin saatnya untuk berinvestasi dalam teknologi baru atau peralatan yang lebih efisien.- Strategi: Lakukan cost-benefit analysis sebelum memutuskan investasi untuk memastikan pengeluaran tersebut dapat menekan biaya produksi dalam jangka panjang.
- Mengoptimalkan Rantai Pasok (Supply Chain)
Biaya bahan baku sering kali menjadi komponen terbesar dalam COGM. Dengan data ini, perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas rantai pasoknya.- Strategi: Negosiasikan harga bahan baku dengan pemasok atau cari pemasok alternatif yang lebih kompetitif.
- Mendukung Laporan Keuangan yang Lebih Akurat
COGM adalah elemen kunci dalam perhitungan Cost of Goods Sold (COGS) yang memengaruhi laporan laba rugi. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan.- Strategi: Integrasikan data COGM ke dalam software ERP terbaik atau software akuntansi untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam pelaporan keuangan.
Kesimpulan
Menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM) merupakan langkah penting bagi perusahaan manufaktur untuk memahami struktur biaya produksi, meningkatkan efisiensi operasional, dan menetapkan strategi bisnis yang lebih baik. Dengan mengetahui elemen-elemen dalam perhitungan COGM serta manfaat dan strategi penggunaannya, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja produksi sekaligus meningkatkan profitabilitas.
Namun, menghitung COGM secara manual sering kali menjadi tugas yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan, terutama dalam bisnis manufaktur dengan skala besar. Untuk itu, implementasi software ERP manufaktur menjadi solusi yang tepat. Software ERP seperti SAP Business One dan Acumatica dirancang untuk menyederhanakan proses perhitungan COGM, mulai dari pengelolaan data bahan baku, biaya tenaga kerja, hingga biaya overhead, secara otomatis dan terintegrasi.
Dengan fitur yang canggih, software ERP memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan data yang real-time dan akurat, sehingga manajemen dapat membuat keputusan strategis dengan lebih cepat dan tepat. Selain itu, integrasi dengan berbagai modul lainnya, seperti inventory management software dan laporan keuangan, membuat software ERP menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi bisnis manufaktur.
Untuk mempermudah proses pengenalan software ERP, Think Tank Solusindo menyediakan layanan demo gratis bagi perusahaan yang ingin mencoba solusi SAP Business One atau Acumatica. Anda dapat menjadwalkan demo gratis dengan menghubungi tim konsultan Think Tank melalui WhatsApp atau email. Jangan lewatkan kesempatan untuk membawa bisnis manufaktur Anda ke level berikutnya dengan solusi ERP yang tepat.
