delivery note

Delivery Note: Dokumen Kecil, Dampak Besar bagi Operasional Bisnis

Jam dinding di kantor logistik PT Sinar Mandiri Perkasa sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun lampu di ruang kerja Ibu Puput masih menyala terang. Tumpukan berkas memenuhi meja kayu besar di hadapannya, lembar demi lembar delivery note yang harus ia periksa satu per satu. Dari 143 dokumen pengiriman hari itu, masih ada 20 yang belum cocok antara catatan gudang dan laporan pelanggan.

Wajah Ibu Puput tampak lelah, tapi matanya tetap fokus. Setiap kali ia menemukan selisih data, ia mencatat dan menandai dengan stabilo warna kuning. Malam itu bukan pertama kalinya ia lembur untuk menelusuri kesalahan pengiriman. “Kalau saja semua ini bisa lebih teratur,” gumamnya pelan sambil menarik napas panjang.

Di sudut ruangan, salah satu stafnya yang ikut menemani lembur, Rudi, berkata lirih sambil mengetik di laptop, “Kalau saja delivery note ini dikelola pakai sistem otomatis, mungkin kita nggak lembur begini ya, Bu…”

Ibu Puput hanya tersenyum tipis. Dalam hati ia tahu, Rudi benar. Selama ini, semua nota pengiriman masih dicatat dan direkap manual, dari pembuatan, pencetakan, hingga pencocokan dengan laporan pelanggan. Satu kesalahan kecil dalam angka atau kode barang bisa membuat seluruh proses jadi kacau, bahkan memunculkan komplain yang memakan waktu penyelesaian berhari-hari.

Saat mematikan layar monitornya, Ibu Puput sadar satu hal: lembar delivery note yang tampak sederhana itu bukan sekadar dokumen, tapi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan kelancaran bisnis perusahaan.

Apa Itu Delivery Note?

Dalam perjalanan pulang malam itu, pikiran Ibu Puput terus berputar. Ia mulai menyadari bahwa banyak orang di perusahaannya, terutama dari divisi lain, belum sepenuhnya memahami pentingnya delivery note dalam proses pengiriman. Padahal, dokumen inilah yang menjadi jembatan antara gudang, ekspedisi, dan pelanggan.

Secara sederhana, delivery note adalah dokumen pendamping pengiriman barang yang berisi rincian produk, jumlah unit, penerima, alamat tujuan, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim sesuai dengan pesanan. Dokumen ini biasanya disertakan bersama barang ketika meninggalkan gudang dan menjadi acuan bagi penerima untuk melakukan pengecekan.

Dalam konteks bisnis, delivery note bukan hanya kertas administrasi, melainkan juga alat verifikasi. Bagi tim gudang, nota ini membantu memastikan bahwa barang yang keluar sudah sesuai dengan stok dan pesanan. Sementara bagi pelanggan, dokumen ini menjadi bukti penerimaan yang sah.

Selain itu, delivery note juga memainkan peran penting dalam proses retur dan klaim. Jika ada ketidaksesuaian antara barang dan nota, pelanggan bisa menggunakan dokumen ini untuk menuntut koreksi atau penggantian. Dengan kata lain, keakuratan delivery note tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga pada kepercayaan pelanggan dan citra profesional perusahaan.

Fungsi & Manfaat Delivery Note

Beberapa hari setelah lembur panjang itu, Ibu Puput memutuskan untuk meninjau ulang seluruh proses pengiriman di perusahaannya. Ia menemukan satu pola yang jelas, hampir setiap keluhan pelanggan, keterlambatan, atau retur barang selalu berawal dari satu hal yang sama: ketidaktepatan delivery note.

Delivery note memiliki fungsi yang jauh lebih besar daripada sekadar “lembar pengantar barang.” Di baliknya, terdapat empat manfaat utama yang menentukan kelancaran arus logistik perusahaan:

✅ 1. Bukti Pengiriman dan Penerimaan Barang

Delivery note menjadi dokumen resmi yang menandakan bahwa barang telah dikirim dan diterima. Dengan tanda tangan penerima di dalamnya, perusahaan memiliki bukti sah bahwa proses distribusi berjalan sesuai prosedur.

✅ 2. Alat Verifikasi antara Gudang dan Pelanggan

Bagi tim logistik, delivery note berfungsi sebagai panduan untuk memastikan jumlah dan jenis barang yang dikirim sudah sesuai dengan pesanan pelanggan. Tanpa dokumen ini, proses cross-check antara gudang, ekspedisi, dan penerima akan jauh lebih rumit.

✅ 3. Referensi untuk Retur dan Klaim

Ketika pelanggan melaporkan ketidaksesuaian atau kerusakan barang, delivery note menjadi acuan utama untuk menentukan langkah penyelesaian. Dokumen ini mempercepat proses retur karena memuat detail pengiriman yang valid.

✅ 4. Pendukung Pengendalian Stok dan Audit Internal

Delivery note membantu tim inventori melacak pergerakan barang keluar dari gudang. Dengan pencatatan yang rapi, perusahaan dapat menghindari selisih stok dan mempermudah audit rutin.

Bagi Ibu Puput, memahami empat fungsi ini adalah titik balik. Ia mulai menyadari bahwa delivery note bukan hanya tanggung jawab staf administrasi, tapi merupakan alat koordinasi lintas divisi yang memengaruhi efisiensi seluruh rantai pasok.

Bedanya Delivery Note dan Delivery Order

Dalam salah satu rapat mingguan bersama timnya, Ibu Puput sempat tersenyum kecil saat menyadari hal menarik: banyak staf baru yang masih sering tertukar antara delivery note dan delivery order. Kedua dokumen ini sama-sama digunakan dalam proses pengiriman, tetapi memiliki fungsi dan waktu penerbitan yang sangat berbeda.

Agar tidak bingung lagi, Ibu Puput pun membuat perbandingan sederhana di papan tulis ruang rapat. Ia menuliskan dua kolom besar: delivery order di sebelah kiri, delivery note di sebelah kanan.

AspekDelivery OrderDelivery Note
Fungsi UtamaInstruksi resmi kepada tim gudang atau ekspedisi untuk melakukan pengiriman barang sesuai pesanan pelanggan.Dokumen pendamping yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang benar-benar telah dikirim dan diterima.
Waktu DiterbitkanDikeluarkan sebelum pengiriman, biasanya setelah pesanan disetujui atau invoice dibuat.Diterbitkan saat barang dikirim, bersamaan dengan proses serah terima.
Pihak yang MengeluarkanUmumnya dibuat oleh tim penjualan atau administrasi sebagai perintah kerja.Disiapkan oleh tim gudang atau logistik untuk dikirim bersama barang.
Tujuan PenggunaanMenjadi acuan internal agar gudang menyiapkan barang sesuai pesanan.Menjadi dokumen eksternal yang dikirim ke pelanggan sebagai bukti pengiriman.
Isi DokumenBerisi data pesanan, kode produk, jumlah, dan alamat tujuan.Berisi rincian barang yang dikirim, kondisi, tanda tangan penerima, dan catatan tambahan.

Ibu Puput kemudian menjelaskan kepada timnya bahwa delivery order adalah perintah untuk bergerak, sedangkan delivery note adalah bukti bahwa perintah itu telah dijalankan dengan benar.

Keduanya saling melengkapi. Tanpa delivery order, tim gudang tidak memiliki panduan untuk mempersiapkan pengiriman. Namun tanpa delivery note, perusahaan tidak memiliki bukti bahwa pengiriman benar-benar terlaksana dengan akurat. Di sinilah banyak bisnis sering tergelincir, mengabaikan pencatatan detail pada delivery note karena menganggap semuanya sudah tercatat di order.

Masalah yang Sering Terjadi di Lapangan

Setelah memahami perbedaan antara delivery order dan delivery note, Ibu Puput mulai meninjau laporan operasional dari setiap cabang. Hasilnya cukup mengejutkan, sebagian besar kendala pengiriman ternyata bukan disebabkan oleh kendaraan atau jadwal ekspedisi, melainkan oleh kesalahan administratif yang berkaitan dengan nota pengiriman.

Beberapa masalah paling sering muncul terlihat jelas di depan matanya:

✅ 1. Barang Ditolak Karena Isi Nota Tidak Sesuai

Beberapa pelanggan menolak menerima barang karena data di delivery note berbeda dengan isi paket. Ada yang jumlahnya kurang, ada pula yang kodenya salah. Akibatnya, proses retur pun memakan waktu dan biaya tambahan.

✅ 2. Pencatatan Masih Manual dan Rentan Human Error

Setiap cabang masih membuat delivery note dengan cara manual, mengetik, mencetak, lalu menandatangani satu per satu. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tapi juga membuka peluang besar terjadinya kesalahan ketik dan duplikasi data.

✅ 3. Sistem Tidak Terintegrasi dengan Gudang dan Penjualan

Setiap departemen bekerja di sistem yang berbeda, sehingga data pengiriman tidak selalu sinkron dengan stok atau laporan penjualan. Akibatnya, Ibu Puput sering menerima laporan yang bertentangan antara cabang, gudang, dan ekspedisi.

✅ 4. Dokumen Kurang Lengkap Saat Dibutuhkan untuk Retur atau Klaim

Ketika pelanggan melaporkan barang rusak atau kurang, sering kali dokumen pengiriman tidak menyertakan detail penting seperti kondisi barang atau nomor batch. Tanpa data ini, proses retur menjadi rumit dan lambat.

Bagi Ibu Puput, masalah-masalah tersebut tidak bisa lagi dibiarkan. Ia menyadari bahwa semakin besar volume pengiriman, semakin sulit bagi timnya untuk mengelola delivery note secara manual. Maka dari itu, ia mulai mencari cara agar seluruh proses pencatatan dan verifikasi bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, tanpa menambah beban kerja staf di lapangan.

Solusi dan Best Practice dalam Pengelolaan Delivery Note

Masalah yang dihadapi Ibu Puput sebenarnya bisa diatasi dengan langkah sederhana, yaitu beralih dari proses manual ke sistem digital terintegrasi. Dengan software ERP, seluruh data delivery note, pesanan pelanggan, dan status pengiriman dapat dikelola dalam satu platform yang saling terhubung. Sistem ini membantu mencatat setiap transaksi secara otomatis begitu barang dikirim, sekaligus mengurangi risiko kesalahan input manusia.

ERP seperti SAP Business One atau Acumatica memiliki modul Sales & Distribution yang memungkinkan staf untuk membuat delivery note otomatis berdasarkan sales order yang sudah disetujui. Selain itu, sistem akan otomatis memperbarui status pengiriman dan stok barang di gudang. Dengan cara ini, tim penjualan, logistik, dan keuangan bisa mengakses data yang sama secara real-time tanpa harus melakukan pencocokan manual.

Sebagai best practice, perusahaan sebaiknya juga menyiapkan digital approval workflow untuk setiap delivery note. Dengan workflow ini, setiap dokumen pengiriman bisa disetujui secara digital melalui dashboard ERP, sehingga mempercepat alur kerja tanpa menunggu tanda tangan fisik. Proses ini bisa dikombinasikan dengan integrasi barcode atau QR code agar tim gudang dapat memverifikasi barang secara cepat dan akurat saat pengiriman.

Selain itu, pelaporan otomatis menjadi faktor penting dalam memastikan pengelolaan delivery note berjalan efisien. ERP dapat menghasilkan laporan harian atau mingguan mengenai barang yang terkirim, retur pelanggan, hingga performa pengiriman berdasarkan waktu atau wilayah. Laporan ini membantu manajemen mengambil keputusan lebih cepat dan tepat berdasarkan data yang valid.

Dengan implementasi sistem ERP, pekerjaan lembur seperti yang dialami Bu Puput bisa ditekan secara signifikan. Tim logistik tidak perlu lagi memilah ratusan nota pengiriman secara manual, karena sistem sudah menghubungkan seluruh proses, mulai dari order, pengiriman, hingga faktur penjualan, otomatis dan terintegrasi.

Manfaat Digitalisasi Delivery Note bagi Efisiensi Bisnis

Setelah sistem digital diterapkan, manfaat yang dirasakan tim Bu Puput mulai terlihat nyata. Tak ada lagi tumpukan kertas delivery note yang harus dicocokkan satu per satu, dan waktu lembur mereka berkurang drastis. ERP bukan hanya membantu otomatisasi data, tapi juga meningkatkan visibilitas dan akurasi dalam seluruh proses pengiriman barang.

✅ 1. Pencatatan Lebih Akurat dan Cepat

Dengan sistem ERP, setiap delivery note dibuat langsung dari sales order yang telah disetujui. Ini meminimalkan risiko salah input, duplikasi dokumen, atau nota pengiriman yang tertukar. Semua data terekam otomatis di sistem dan bisa diakses kapan pun, bahkan melalui perangkat mobile.

✅ 2. Pengawasan Status Pengiriman Secara Real-Time

ERP memberikan informasi status barang secara real-time, mulai dari tahap packing, loading, hingga sampai ke pelanggan. Fitur ini membantu tim logistik menelusuri kendala pengiriman lebih cepat dan memberi update akurat kepada pelanggan tanpa harus mencari dokumen fisik.

✅ 3. Efisiensi Waktu dan Biaya Operasional

Digitalisasi delivery note mempercepat proses administrasi dan memangkas kebutuhan tenaga tambahan untuk pencatatan manual. Dengan data terintegrasi, proses pembuatan invoice juga jadi otomatis, menghemat waktu kerja dan biaya kertas.

✅ 4. Laporan dan Analitik yang Lengkap

ERP menyediakan laporan pengiriman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen. Mulai dari performa pengiriman, tingkat retur, hingga produktivitas staf logistik bisa dipantau dalam bentuk grafik dan dashboard interaktif. Data ini membantu pengambilan keputusan strategis secara lebih cepat.

✅ 5. Kepuasan Pelanggan Meningkat

Dengan pengelolaan pengiriman yang lebih tertib dan cepat, pelanggan mendapatkan barang sesuai waktu dan dokumen yang valid. Tak ada lagi keluhan karena nota tidak cocok dengan barang yang diterima, sistem sudah menjamin konsistensi data dari awal hingga akhir.

Setelah merasakan manfaat ini, Bu Puput akhirnya menyadari bahwa lembur panjang dulu bukan karena timnya tidak kompeten, melainkan karena sistemnya belum mendukung efisiensi kerja. Kini, ia bisa pulang tepat waktu, dan tim logistik bekerja dengan lebih tenang karena semua data sudah terhubung otomatis.

Kesimpulan: Saatnya Beralih ke Sistem Pengelolaan Delivery Note yang Terintegrasi

Kini, Ibu Puput bisa tersenyum lega setiap kali melihat laporan pengiriman di dashboard ERP milik perusahaannya. Tak ada lagi tumpukan dokumen yang harus dicocokkan manual, tak ada pula lembur sampai tengah malam hanya untuk memastikan setiap delivery note sesuai dengan barang yang dikirim. Semua data sudah terintegrasi antara tim gudang, sales, dan keuangan, membuat proses distribusi jadi jauh lebih cepat, akurat, dan transparan.

Digitalisasi delivery note bukan hanya soal efisiensi waktu, tapi juga soal membangun kepercayaan pelanggan. Dengan sistem yang terintegrasi, setiap pengiriman dapat dilacak secara real-time, invoice otomatis dibuat berdasarkan data pengiriman, dan kesalahan pencatatan pun berkurang drastis. Inilah fondasi penting bagi bisnis manufaktur atau distribusi modern yang ingin tumbuh lebih cepat di era digital.

Jika bisnis Anda juga menghadapi tantangan serupa seperti Bu Puput, kini saatnya mempertimbangkan solusi ERP yang dapat membantu mengelola delivery note secara otomatis dan terhubung dengan seluruh proses bisnis. Think Tank Solusindo menawarkan software ERP terdepan seperti SAP Business One, Acumatica, dan SAP S/4HANA, dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi logistik, akurasi data, serta visibilitas pengiriman di seluruh cabang.

💡 Ingin lihat bagaimana sistem ini bekerja secara langsung?

Coba demo gratis ERP dari Think Tank Solusindo dan temukan bagaimana digitalisasi delivery note bisa mengubah cara kerja tim logistik Anda.

💬 Hubungi kami untuk jadwalkan demo gratis dan konsultasi:

FAQ seputar Delivery Note

Delivery note adalah dokumen yang berisi daftar barang yang dikirim kepada pelanggan. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengiriman dan acuan bagi penerima untuk memastikan barang yang diterima sudah sesuai dengan pesanan.

Delivery order adalah instruksi pengiriman barang yang dibuat oleh penjual kepada pihak logistik atau gudang untuk menyiapkan barang yang akan dikirim. Sedangkan delivery note adalah dokumen yang menyertai barang saat dikirim dan diberikan kepada pelanggan sebagai bukti bahwa barang tersebut sudah dikirim.

Delivery note penting untuk memastikan keakuratan pengiriman dan mencegah kesalahan antara jumlah atau jenis barang yang dipesan dengan yang diterima. Selain itu, delivery note juga menjadi dokumen pendukung dalam proses penagihan atau pembuatan invoice.

Informasi yang terdapat dalam delivery note biasanya meliputi: nomor dokumen, tanggal pengiriman, nama penerima, alamat tujuan, deskripsi barang, jumlah, serta tanda tangan penerima dan pengirim.

Cara terbaik untuk mengelola delivery note secara efisien adalah dengan menggunakan sistem ERP. Sistem ini memungkinkan pembuatan delivery note otomatis dari sales order, melacak status pengiriman real-time, serta menyinkronkan data dengan bagian keuangan dan gudang tanpa proses manual.

https://8thinktank.com
Think Tank Solusindo adalah perusahaan konsultan ERP yang berdedikasi untuk membantu bisnis mengatasi tantangan operasional melalui solusi teknologi terbaik. Sebagai mitra resmi dari ERP global seperti SAP, Acumatica dan lainnya, kami tidak hanya menyediakan sistem — kami memberikan transformasi bisnis yang nyata. Kami percaya bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan unik, dan itulah sebabnya tim kami hadir bukan hanya sebagai vendor, tapi sebagai partner strategis. Think Tank menggabungkan pengalaman industri, teknologi terkini, dan pendekatan konsultatif untuk memberikan solusi ERP yang tepat sasaran dan berdampak nyata bagi klien. Dengan dukungan teknologi kelas dunia, kami membantu perusahaan memperbaiki proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat pertumbuhan. Apa yang membedakan Think Tank dari team lainnya? Kami bukan hanya menjual software — kami menyelesaikan masalah bisnis.